8 Cara Mendidik Anak Dalam Islam, Yuk simak Selengkapnya!

8 Cara Mendidik Anak Dalam Islam, Yuk simak Selengkapnya – Berikut adalah 8 metode pendidikan anak dalam ajaran Islam yang harus dipahami oleh orang tua, agar mereka dapat memperluas pandangan dalam membentuk karakter anak yang baik.

Lebih dari sekadar memegang gelar “ayah” dan “ibu,” peran sebagai orang tua memikul tanggung jawab besar yang dapat berdampak hingga kehidupan akhirat. Oleh karena itu, sangat krusial untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memperoleh pengetahuan tentang parenting dan metode pendidikan anak dalam Islam, terutama jika Anda berasal dari latar belakang Muslim.

Dalam ajaran Islam, anak dianggap sebagai amanah dan titipan yang harus dirawat, dicintai, dan dibimbing dengan sebaik-baiknya, terutama dalam aspek keagamaan. Oleh karena itu, pendidikan anak tidak hanya sekadar mengenai pertumbuhan fisik dan kecerdasan, tetapi juga melibatkan penanaman akhlak yang luhur sesuai dengan ajaran agama.

Metode Pendidikan Anak menurut Ajaran Islam

mendidik anak dalam islam
mendidik anak dalam islam

Mengajarkan anak dengan prinsip-prinsip Islam sejak dini tidak hanya menjadikan mereka beragama, tetapi juga membantu membentuk karakter dan akhlak yang baik. Pendekatan Islami ini bahkan bisa menjadi bekal penting untuk kehidupan akhirat mereka. Berikut adalah beberapa metode berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis:

1. Mengenalkan Al-Qur’an melalui pendengaran

Waktu yang paling tepat untuk mulai mengenalkan Al-Qur’an kepada anak bukanlah saat mereka sudah dewasa atau setelah mereka dapat membaca dan menulis, tetapi sejak masih dalam kandungan.

Orang tua bisa rutin membaca atau memutar ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga si kecil sudah terbiasa dengan firman Allah sejak dini. Selain membiasakan anak dengan Al-Qur’an, aktivitas ini diyakini dapat memberikan ketenangan dan, insya Allah, membawa berkah.

Janin dan bayi adalah makhluk yang bersih, sehingga mereka dapat menyerap lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dengan mudah. Siapa tahu, ketika mereka dewasa nanti, mereka bisa menjadi penghafal Al-Qur’an.

2. Ajarkan Dasar-dasar Agama

Setiap orang tua Muslim memiliki kewajiban untuk memperkenalkan ajaran agama kepada anak sejak usia dini. Pendidikan ini penting untuk membentuk dasar iman yang kuat pada anak, agar mereka dapat berkembang menjadi individu yang kokoh dalam kepercayaannya dan tidak mudah tergoyahkan.

Contoh ajaran dasar agama yang bisa diterapkan meliputi mengajarkan anak membaca basmalah sebelum makan, berdoa sebelum meninggalkan rumah, membiasakan diri untuk memberi salam, mengenalkan bacaan dalam shalat, dan lainnya.

3. Tutur Kata Lembut

Pendidikan anak dalam Islam tidak hanya sebatas pada teori, tetapi juga harus diiringi dengan contoh nyata dari kedua orang tua. Oleh karena itu, jadilah orang tua yang selalu berbicara dengan lembut, bijaksana, dan memberikan bimbingan penuh kasih.

Menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, setiap anak berhak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Namun, penting untuk diingat bahwa kelembutan tidak berarti mengabaikan kesalahan anak.

Ketika anak melakukan sesuatu yang menyimpang dari ajaran agama, orang tua seharusnya mengarahkan mereka kembali ke jalan yang benar dengan penuh perhatian dan pengertian.

4. Pilihlah Nama yang Bermakna Positif

Beberapa orang tua mungkin sengaja memberikan nama yang unik atau aneh kepada anak dengan harapan menjadi viral. Namun, dalam ajaran Islam, memberikan nama yang baik adalah salah satu tanggung jawab orang tua dan hak anak.

Islam mengajarkan bahwa nama adalah bentuk doa, sehingga harus memiliki makna yang positif. Contoh nama yang baik dalam Islam meliputi Muhammad, Aisyah, Ahmad (terpuji), Akram (mulia), Ali (pangeran), dan Adnan (tenang).

5. Ajarkan Adab

Salah satu petunjuk dalam mendidik anak menurut ajaran Rasulullah SAW adalah mengajarkan adab yang baik. Dalam Islam, adab mencakup bukan hanya perilaku terhadap orang lain, tetapi juga tata krama terhadap diri sendiri dalam setiap tindakan. Beberapa contoh adab yang penting meliputi:

  • Minumlah sambil duduk, tidak diperbolehkan berdiri.
  • Gunakan tangan kanan untuk makan dan minum.
  • Bacalah doa sebelum dan setelah makan atau minum.
  • Hindari mencela makanan, meskipun rasanya kurang enak atau tidak sesuai selera. Jika tidak menyukai makanan, lebih baik tinggalkan tanpa komentar negatif.
  • Jangan memasuki rumah orang lain tanpa izin, meskipun itu rumah saudara atau teman dekat.
  • Lakukan kebutuhan pribadi di tempat yang tertutup dan bacalah doa sebelum masuk ke toilet; setelah di dalam, hindari membaca ayat Al-Qur’an.
  • Sapa dan ucapkan salam saat bertemu dengan sesama Muslim.
  • Usahakan untuk hadir jika menerima undangan.
  • Kunjungi orang yang sedang sakit.
  • Bagi yang sudah dewasa, jangan tidur malam sebelum melaksanakan shalat Isya’, dan disarankan untuk berwudhu sebelum tidur.
  • Bacalah doa sebelum dan saat bangun tidur.

6. Ajarkan Sedekah

Dalam pendidikan anak menurut ajaran Islam, salah satu aspek penting adalah mengajarkan sedekah. Agar anak tumbuh dengan sifat dermawan dan gemar berbagi, mulailah mengenalkan konsep sedekah sejak usia dini. Tidak perlu dimulai dengan tindakan besar; hal-hal kecil pun dapat menjadi langkah awal.

Contoh sederhana termasuk memberi makanan kepada kucing yang melintas di depan rumah, menyumbangkan mainan kepada anak yatim, atau memberikan uang kepada pengemis di jalan. Sedekah juga tidak harus berupa barang atau uang; berbagi ilmu pun merupakan bentuk sedekah yang bernilai.

7. Tanamkan Nilai Kesederhanaan

Salah satu teladan dari Rasulullah SAW yang dapat dicontohkan kepada anak adalah sikap hidup sederhana. Meskipun Nabi Muhammad SAW adalah kekasih Allah yang telah dijamin surga, beliau tetap rendah hati dan tidak pernah sombong terhadap orang lain.

Sebagai pemimpin umat Islam, beliau dikenal dengan kesabaran dan sikapnya yang sederhana. Ajarkan anak untuk menjalani hidup dengan kesederhanaan, tidak memamerkan kekayaan, menghindari pemborosan, dan selalu bersyukur.

8. Jelaskan Perbedaan Jenis Kelamin

Banyak orang tua yang sering melewatkan aspek penting ini padahal sangat krusial. Orang tua perlu menjelaskan perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan serta menetapkan batasan-batasan yang sesuai di antara keduanya. Contohnya, anak laki-laki tidak boleh mandi bersama anak perempuan, meskipun keduanya belum mencapai usia baligh.

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top